Pagi itu pukul 9 WIB hari Sabtu tanggal 2 Juni 2012 aku sudah bersiap untuk melakukan perjalanan menuju propinsi paling barat di pulau jawa. ya, perjalanan ku kali ini menuju Propinsi Banten yang tujuan utamanya adalah kampung suku Badui....
perjalanan yang ditempuh kira-kira satu malam....
sesampainya di Banten, ternyata di perjananan menuju terminal ciboleger yang merupakan terminal terdekat dengan kanmpung Badui mengalami kerusakan, sehingga pihak travel memutuskan untuk memilih jalan memutar, namun jalan yang dilalui tersebut terdapat hambatan berupa jembatan yang sempit yang tidak mengijinkan untuk di lewati oleh bus berukuran besar, sehingga untuk mencapai terminal ciboleger diputuskan untuk menggunakan truk....ya seperti biasa, truk merupakan kendaraan khusus untuk Geografi, karena dari awal dulu praktek lapangan kendaraan yang di pakai adalah truk...
singkat cerita, suku Badui merupakan salah satu suku di Indonesia yang sampai saat ini masih ada, dan berada di propinsi Banten, suku ini menolak adanya modernisasi, sehingga untuk listrik saja tidak ada, di suku Badui sendiri terdapat 3 pembagian wilayah, yaitu Badui Luar, Tenggah, dan Dalam. badui luar merupakan kampung Badui yang sudah mulai menerima modernisasi, dengan masuknya Hp dan beberapa macam barang elektronik namun untuk listrik tetap tidak diperbolehkan. aku merupakan salah satu mahasiswa Geografi yang terpilih untuk memasuki kampung Badui dalam, tepatnya di kampung Cibeo. perjalananku kesana tidaklah mudah, untuk mencapai kampung tersebut, aku harus menempuh perjalanan 6 jam dari terminal ciboleger, dengan medan yang naik-turun bukit serta ditambah dengan kondisi cuaca yang panas, sehingga sangat melelahkan.....