Sabtu, 20 Oktober 2012

ini Ceritaku.....ceritamu?


Kisah ini merupakan pengalamanku selama melakukan acara Touring ke Wonosobo-Banjarnegara-Temanggung…
Ceritanya berawal dari perasaanku yang begitu jenuh dan penat selama menjalani aktivitas perkuliahan dan masa Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan selama beberapa bulan. ide untuk melakukan Touring tersebut tercetus ketika aku dan teman2 di pendidikan Geografi R 2009 sedang melakukan buka bersama di salah satu warung makan di Kota Gudeg ini, sekalian ketemu kangen karena selama KKN PPL kami memang jarang bertemu. Setelah ngobrol2 kemudian tercetuslah ide untuk Touring ke 3 tempat yang memang aku punya teman disana, yaitu Wulan yang rumahnya di sisi selatan gunung Sumbing alias Wonosobo, Afza Afgani yang kediamannya dekat dengan Dataran tinggi tempat tumbuhnya pohon Carica, yak Dataran tinggi Dieng, yang tepatnya di kecamatan Batur kabupaten Banjar Negara, selanjutnya rumah Wahyu Whie yang berada di kabupaten Temanggung (katanya si anaknya juragan tembakok yang terkaya di daerahnya)…..
Ide untuk melakukan touring tersebut pun disambut dengan baik dan antusias oleh teman2, rencana awal kegiatan ini akan diadakan selama seminggu tepat setelah masa KKN berakhir dan mengambil resiko untuk bolos kuliah selama 1 minggu, namun ternyata setelah KKN kami tidak langsung terlepas dari tanggung jawab, kami harus meyelesaikan laporan yang cukup mudah, ya biasa copy-paste-edit…hehehehe…
Akhirnya setelah beberapa kali berdiskusi dan merencanakan jadwal perjalanan, diputuskan untuk berangkat pada hari Kamis, tanggal 11 Oktober 2012, pukul 12.00 WIB walaupun direncananya jam 11 (biasalah molor). Sebenarnya pada hari itu terdapat mata kuliah yang memang wajib untuk mahasiswa semester 7 yaitu Seminar Geografi ( Pak Heru sebagai dosennya ) namun setelah berdiskusi dengan beliau untungnya mata kuliah tersebut bisa diajukan pada hari selasa, kebetulan hari itu adalah kesempatan ku untuk menyeminarkan proposal skripsiku kepada teman2 dikelas.

Langsung pada cerita Touring ya
Diawali dengan persiapan baik persiapan fisikku dan  juga fisik dan kondisi dari Si Biru (sebutan sahabat setiaku) ya sahabatku adalah sebuah motor merk Honda Supra X tahun 2004 dengan warna body Biru, motor ini sudah mengantarkan ku kemana-mana dengan setia, dan perjalanan Touring kali ini menempuh jarak yang panjang dan juga madan yang berat sehingga kondisinya benar2 harus disiapkan, mulai dari mengganti rantai, rem depan-belakang, ganti oli, servis mesin, sampai dimandikan (biar bersih n wangi gitu )

            Sesudah semuanya siap baik persiapan untuk dimakan dan persiapan tenaga untuk si Biru (Bensin) semuanya beres, sekitar jam setengah 10.00 aku berangkat dari kediamanku ( Sentolo, Kulon Progo ) yang terlebih dahulu berpamitan dengan orang tua (anak yang berbakti)hahahaha..
Aku meluncur dengan kecepatan tinggi, sekalian mengetes kesiapan si biru. Singkat cerita sesampainya dikampus, baru beberapa teman yang sudah siap, yang lain??????
Akhirnya pada sekitar pukul 12.00 WIB aku dan rombongan dengan jumlah 30 orang ( termasuk aku, tak sebutin aja ya beserta bocengannya biar mengenang = Taufik-Rika, wahyu-bekti, aziz-weni, mardi-susan, aris-erin, dian-wulan, afza-laros, hermawan-wiwid, tofan-nindut, ratih-mita, latifah-dije, hasan-tina, agung-fajrin, yayang-sari, catur-isti ) berangkat dari depan Gedung Penelitian dan Pengembangan UNY menuju ke masjid terdekat untuk sholat Dhuhur. Setelah semuanya selasai kami langsung Tancap Gas menuju tujuan pertama, yaitu Kabupaten Wonosobo alias kediaman Wulan…

Petualangan di WONOSOBO
Diawali dengan perjalanan menanjak dan menurun serta melewati beberapa jalan yang kondinya berkelok-kelok, dengan menempuh kira-kira 3 jam perjalanan dari Jogja. Namun dalam perjalanan aku dan rombongan mampir disalah satu tempat makan yang mempunyai pemandangan yang bagus, yaitu langsung bisa melihat gunung Sumbing (salah satu gunung yang ingin aku daki, karena kemabrannya gunung sindoro sudah pernah aku daki). Disini aku hanya memasan Jus Jambu yang merupakan jus kesukaanku, sambil beristirahat dan menikmati suasana si biru pun beristirahat.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan dengan kondisi perjalanan yang masih lumayan menantang, selama sekitar 90 menit akhirnya kami sampai di kediaman Wulan diwonosobo, kami disambut dengan baik oleh keluarga serta suasana lereng pegunungan yang mantap….
Karena lokasinya yang berada dilereng gunung sehingga didepan rumah saja mata sudah dimanjakan dengan pemandangan gunung kembar Sindoro-Sumbing, serta suara derasnya arus aliran air yang jernih dan segar.
Beberapa jam menikmati suasana dan beristirahat, tujuan berikutnya adalah pergi ke alun-alun Wonosobo, dan mencari salah satu kuliner khas kabupaten ini, yaitu Mie Ongklok. Memang sudah menjadi tujuan ku ketika berjalan2 ke suatu daerah Kulinerlah yang menjadi salah satu incaranku.heheehehe…
Aku coba diskripsikan Mie ini yak, mie ini ya biasa si, seperti mi pada umumnya, yang khas disini adalah penggunaan kanji yang dibuat seperti kuah yang kental, sebelumnya maaf bagi yang jijikan, kuah ini seperti ingus (umbel:jawa) hahahaahah…tapi tidak masalah, rasanya tetap yahud…pelengkap mie ini adalah sate, waw mantap kan…Istimewa lah…
Setelah selesai menyantap sajian kuliner ini aku pun kembali ke kediaman wulan untuk beristirahat, meyiapkan fisik untuk esok harinya….
Keesokan harinya, aku dan teman2 jalan2 ke sungai yang jaraknya tidak jauh dari rumah, kami bermain air dan tak lupa foto2 ditempat ini, dan ada cerita yang lumayan lucu lah, dimana temanku ada yang punya File berukuran 50 Mb, ya sekalian ja aku  minta, dan tersebar lah file itu…hahahahaah…. Setelah itu kami packing dan bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke Banjarnegara, kediaman Afza, namun sebelum itu kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama keluarganya Wulan diepan rumah. 

Setelah itu mampir di Kali Anget, yaitu salah satu tempat wisata berupa kolam pemandian dengan air yang hangat. Ya lumayan bisa sepuasnya berendam air hangat tanpa memasak dulu.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju ke Banjarnegara tepatnya kecamatan Batur, perjalanan kami tidak semulus jalan tol, karena disini mulai ada yang bermasalah, yaitu motor spin milik aziz tiba2 tidak kuat menanjak di daerah Kejajar tepatnya di dekat kampung relokasi desa Tieng, sehingga aziz harus turun ke kota terdekat untuk membenarkan motornya, aku dan rombonganpun beristirahat dan sambil cerita-cerita di kebun milik warga.
Petualangan di BANJARNEGARA
Perjalanan menuju banjarnegara tidak semulus pada saat perjalanan ke Wonosobo, perjalanan menaiki lereng2 bukit yang sangat tinggi. Setelah perjalanan beberapa menit kemudian terlihat tugu selamat datang di dataran tinggi dieng, sambil mengingat2 beberapa tahun lalu pada saat semester 1 pernah melakukan praktek lapangan di daerah ini, suasananya pun tidak banyak berubah, dan kami pun melewati home stay tempat kami dulu menginap.
Tujuan pertama setelah sampai di kawasan Dieng kami langsung menuju ke komplek Candi Arjuna, disitu pun seperti biasa kami langsung mencari lokasi yang bagus untuk berfoto bersama. 

Setelah puas menikmati pemandangan dan berfoto2 kami pun melanjutkan perjalanan menuju kediaman afza di batur, perjalannan kami pun dihadang oleh kabut tebal dan hujan yang lumayan deras sehingga kami harus mengenakan jas hujan dan harus extra berhati2 karena selain jalan licin, jarak pandang pun sangat terbatas. Sekitar 1 jam perjalanan akhirnya sampai juga di kediaman afza, sama seperti di wonosobo, disinipun kami disambut hangat oleh keluarga. Aku pun langsung membereskan diri dan segara beristirahat sambil menyantap beberapa snack dan makanan khasnya yaitu kentang rebus..
Hawa dingin pegunungan pun sangat terasa, sehingga sore itu ku putuskan untuk tidak mandi, dari pada kedinginan. Keesokan harinya, aku dan rombongan diajak berkeliling di sekitar rumahnya afza untuk sekedar jalan2 pagi, setelah itu ku beranikan diri untuk mandi dengan kondisi air yang sangat dingin, karena setelah ini kami harus segera pamit dan melanjutkan perjalanan ke Temanggung ( rumahnya Wahyu) namun sebelumnya aku dan teman-teman sama seperti ditempatnya Wulan, yaitu berfoto dengan keluarga. 

Setelah itu aku dan teman2 mampir dulu untuk membeli oleh2 berupa sirup buah Carica dan klotak (program kewirausahaan Afza yang dulu dibangga2kan), dan mengunjungi salah satu objek wisata di Dieng yaitu Kawah Sikidang, dulu waktu praktek lapangan aku juga ke tempat ini, namun dulu waktunya terbatas karena sudah magrib, sebenarnya objek lain yang ingin kami kunjungi selain kawah ini yaitu Telaga warna, namun karena keterbatasan waktu, sehingga kami membatalkan uutuk di telaga warnanya. Perjalanan kami pun dilanjutkan ke Temanggung, dengan melewati perkebunan teh di daerah Tambi, disini ada beberapa insiden yang terjadi. Motor punya si catur dan nindut mengalami masalah, yang 1 kenalpotnya bermaslah, yang satunya mengalami masalah pada pengereman. Sehingga diputuskan untuk istirahat sejenak sambil menikmati pemandangan kebun teh.
Setelah dirasa cukup untuk beristirahat aku dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan, perjalanan yang panjang dengan track yang kebanyakan turun, sehingga tanpa terasa kami pu sudah sampai di kawasan pohon pinus yang sekitar 2 tahun yang lalu aku dan teman-teman juga sampai ditempat ini.

Petualangan di TEMANGGUNG
Sesampainya didaerah temanggung, yang tepatnya di objek wisata pertama yaitu Mata air sungai Progo – Njomprit namanya. Disini aku pun sudah pernah mengunjunginya, ditempat ini merupakan tempat yang lumyan mistik menurutku, karena ada beberapa sudut2 yang memang digunakan untuk pemujaan. 

Setelah puas melihat2 keadaan dan mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata disana, kami pun melanjutkan perjalanan sambil mencari2 bengkel yang bisa membetulkan motor kedua temanku itu. Sementara beberapa orang berhenti di bengkel, aku dan teman-teman yang lain melanjutkan perjalanan dan beristirahat di masjid terdekat. Sambil beristirahat dan shalat, aku dan beberapa temanku berjalan2 disekitar, ternyata temanku ada yang mau membeli pulsa, pas banget di dekat situ ada konter yang ternyata penjualnya cewek yang, y….lumayan manis..hehehehe…aku pun sempat  mengabadikan fotonya walaupun secara diam2..hehehe
Sekitar jam 6 malam, teman2 yang tadi di bengkel datang kemudian kami segera melanjutkan ke kediaman pak Yusmin ( ayah dari Wahyu ).
Perjalanan yang lumayan dekat tapi setalah masuk gang kondisi jalan sangat buruk, jalan tersebut belum diaspal dan gelap (maklum pedalaman). Sesampainya di rumah wahyu, kamipun disambut keluarga dengan baik, dan dusuguhi dengan beberapa snack dan sajian khas temanggung, yaitu tembakau, kertas, dan bumbu rokok plus asbak. Segera aku pun yang pada dasarnya bukan perokok tapi kadang-kadang si, tidak menyia-nyakan kesempatan. Mumpung ada mbako asli temanggung, sajian ini pun ditemani secangkir kopi yang rasanya sama seperti 2 tahun yang lalu ketika aku dan teman2 dirumah ini menikmati kopi yang rasanya sangat manis. Jadi ingat 2 tahun yang lalu, ketika aku dan teman2 salah satunya bernama Aziz yang dulunya belum bisa merokok, merokok sedikit saja batuk2, tapi dirumah ini aku mengajarinya. eeee…sampai sekarang yang jadi perokok berat malah dia, tapi gak masalah lah, Cuma merasa berdosa saja…hahahah
Malam itu pun aku dan teman2 malah bercerita ,mengenai cerita2 misteri, ya walaupun rada gmana gitu tapi ya tetep cerita, dari pada cerita yang amis2.hahaha. kerana memang pada perjalan ini aku dan teman-teman sering mendengar pengalaman2 yang sama teman2 di sebut “Kuliah”…hehehehe
Keesokan harinya kami bersiap2 untuk segera kembali melanjutkan perjalanan kami menuju kota tempat kami menimba ilmu, yak Jogja. Namun sebelumnya ya sama seperti di 2 rumah yang sebelumnya, aku dan teman2 berfoto dulu dengan keluarga pak yusmin. 

Perjalanan ditemanggung masih tetap kami targetkan untuk tercapai, yaitu di air terjun atau disebut warga Curug Lawe, tidak diprediksi sebelumnya bagaimana curug tersebut, ternyata perjalanan menuju curug ditempuh dengan jalan kaki dan menyelusuri lereng bukut yang terjal, benar-benar tidak terprediksi, rasa capek yang sangat aku rasakan segera hilang ketika sampai di tempat parkir yang disitu sudah ada beberapa pelepas dahaga dan beberapa snak. setelah menempuh perjalanan menuju curug yang menguras keringat.
Setelah cukup beristirahat kami kembali melanjutkan perjalanan menuju kecamatan Ngadirejo untuk membeli makanan khas didaerah Temanggung, yak Bakso Lombok Uleg….
Bagaimana bentuknya???
Ini dia
Bentuknya ya sama bakso, yang istimewa dari bakso ini adalah adanya kupat dan bumbu pelengkap hanya kecap dan cabe rawit yang diuleg. Rasanya ya lumayan enak, ditambah dengan tahu bakso yang gurih, menjadikan makanan khas ini semakin istimewa.
Setelah itu kami segera melanjutkan perjalan ke jogja, kira-kira jam 06.30 kami melesat menuju kota tercinta, yang kami prediksi hujan tetapi alhamdulillah terang sehingga mantol yang sudah kami kenakan kami copot dijalan magelang.
Sampai di Jogja kami menuju gedunga Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta dengan keadaan yang sudah capek dan ngantuk, tapi ada lagi yang menggodaku untuk masih tetap tingga sementara di depan gedung rektorat, yaitu ada beberapa cewek yang lagi latian nari..hihihii….tapi disini aku tidak sendirian lho…

Nah itulah cerita ku yang sengaja aku tulis dan aku diskripsikan walaupun terlalu subejktif dan tata bahasanyapun masih amburadul, yang penting dengan aku menulis seperti ini, ketika 10 atau 20 tahun yang akan datang tulisan ini akan mengingatkan kembali kenangan2 semasa kuliah bersama teman-teman Geografi R angkatan 2009. Tapi selain foto2 dan cerita ini masih ada banyak lagi Video yang merupakan rekamanku sendiri yang gayanya sok2an jadi reporter…hihihi

Matur nuwun….